Zakat profesi atau zakat penghasilan memang belum familiar dalam khazanah keilmuan Islam klasik. Maka dari itu, hasil profesi dikategorikan sebagai jenis harta wajib zakat berdasarkan kias (analogi) atas kemiripan (syabbah) terhadap karakteristik harta zakat yang telah ada, yakni:
Model memperoleh harta penghasilan (profesi) mirip dengan panen (hasil pertanian), sehingga harta ini dapat dikiaskan pada zakat pertanian berdasarkan nisab (653 kg gabah kering giling atau setara dengan 522 kg beras) dan waktu pengeluaran zakatnya (setiap kali panen),
model harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang, sehingga jenis harta ini dapat dikiaskan pada zakat harta (simpanan atau kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5%). Dengan demikian, apabila hasil profesi seseorang telah memenuhi ketentuan wajib zakat, ia berkewajiban menunaikan zakatnya.
Kadar Zakat:
Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat penghasilan dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu sebesar 520 kg makanan pokok, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah “Qias Asysyabah”.
Cara Menghitung:
Terdapat 2 cara menghitung Zakat Penghasilan, yaitu:
Menghitung dari pendapatan kasar (brutto)
Pendapatan total keseluruhan (dalam sebulan) x 2,5 %
Menghitung dari pendapatan Bersih
Pengeluaran bulanan* x 2,5%
*Pengeluaran perbulan adalah pengeluaran kebutuhan sandang, pangan, papan dan cicilan hutang pribadi
Contoh: Jika seorang karyawan Muslim memiliki penghasilan sebesar Rp 3.800.000,-/bulan maka seperti ini perhitungannya :
Qiyas (disamakan) dengan 653 kg gabah (harga Gabah Rp 5.600,-/kg)
Nishab = 653 x 5.600 = Rp 3.656.800,-
Karena penghasilan tersebut telah mencapai nishab, maka perlu mengeluarkan zakat penghasilan sebesar :
2,5% x Rp 3.800.000,- = Rp 95.000,- setiap bulan
Zakat penghasilan dapat diawalkan, yaitu ditunaikan tiap bulan tanpa harus menunggu satu tahun.
Anda bisa menghitung zakat Anda dengan Kalkulator Zakat.
Zakat Anda Dipergunakan Untuk Apa?
Anak-anak saya yang tadinya cuma makan nasi, minyak dan garam, akhirnya dengan adanya bantuan dari WIZ bisa memberikan jajan untuk anak-anak saya
Ibu Adeliah (Sitti Aisyah), Penerima Manfaat Gerobak Berkah dari WIZ
Yuk segera tunaikan kewajiban Zakat, 2,5% dari harta kita ada hak bagi mereka yang membutuhkan.
Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik